Rabu, 28 Desember 2011

Biji Sesawi


SEKAMI KAME, Bagaikan Biji Sesawi
Ofny o.s.maapi : sekjend sekami kame
 
Awal perkenalan saya dengan Karya Kepausan Indonesia di Keuskupan Agung Merauke (KKI-KAME) sejak 26 November 2006. Setelah lima tahun berlalu, ternyata lima tahun itu telah dibarengi dengan begitu banyak kisah kasih yang telah terukir indah disana. Pelan tapi pasti KKI-KAME seakan menemukan jati dirinya di Keuskupan ini, dan dengan semangat missioner yang tinggi karya pastoralpun di tengah anak dan remaja boleh berjalan.
Sebagai kenangan selama bersama Sr. M. Rosina Angwarmase PBHK dalam wadah KKI, dan ucapan selamat datang bagi Sr. Getrudis Seuk, ALMA, kugoreskan sepenggal tulisan yang kiranya dapat bermanfaat bagi siapa saja yang berkehendak baik.
Biji itu kecil, lemah, tergolek dan luput dari pandangan mata, bahkan tak terasa di bawah telapak kaki sang petani. Tetapi sesudah semalam, dua malam lewat, ia mulai tumbuh, pelan tapi pasti. Daun pertamanya yang lembut bisa menembus tanah yang menutupinya; begitu kuat dan penuh daya, sampai akhirnya memang berada dimuka bumi ini, bahkan tumbuh terus, menjadi sebuah pohon besar dengan pelbagai guna dan peran. KKI-KAME dan juga Serikat Kepausan Anak Remaja Missioner (Sekami) tidaklah lebih besar dari biji sesawi itu. Hanyalah sebuah benih kecil dari organisasi atau lembaga yang ada dalam Gereja. Namun si kecil ini, begitu sarat akan semangat missioner, yang bertumbuh, berkecambah, kokoh dan mulai memberikan banyak manfaat bagi Gereja di Keuskupan Agung Merauke.
Mulanya kecil-kecil saja,
Pada tahun 1843, Mgr Charles De Forbin Janson, Uskup Keuskupan Nancy, Perancis, atas dorongan Roh Kudus dengan keprihatinan yang mendalam terhadap anak-anak yang terlantar dan menderita, khususnya di China,  ia terinspirasi untuk membentuk suatu serikat yang bergerak bagi anak-anak dan digerakan oleh anak-anak sendiri. Maka lahirlah serikat yang sekarang dikenal dengan SEKAMI (Serikat Kepausan Anak & Remaja Misioner).  Memang mulanya kecil saja, dimana dalam gudang yang kecil, sekelompok anak berdoa secara tetap bagi karya misi diseluruh dunia, dan bagi sesama anak dan remaja di mana saja berada, khususnya mereka yang bernasib malang. Dengan semangat Doa, Derma,kurban dan Kesakasan (2D 2K) mereka  melakasanakn tugas missioner mereka. Karena dianggap layak dan pantas maka pada tahun 1922 Paus mengangkat serikat ini sebagai Serikat Kepausan dan berkedudukan di Roma.  Dengan semangat kesederhanaan Mgr. Charles,  tahun 1843 di Perancis, maka pada tahun 2004, Mgr. Nicolaus Adi Seputra, MSC bersama Surat Keputusan (SK) Uskup Agung Merauke, diberikanlah sebuah gudang untuk  Sr. M. Rosina, PBHK  bersama  sekelompok anak muda untuk mulai menyemai biji sesawi itu, yaitu merencanakan dan melaksanakan karya misionernya bagi anak dan remaja di Keuskupan Agung Merauke.
Lama-lama besar juga.  
Biji yang telah disemai itu, sudah bisa kita lihat saat ini, ia telah menjadi sebuah pohon. Dengan akar yang kuat ia mulai mengeluarkan tunas dan cabang. Cabang-cabangnya sudah sampai di daerah pedalaman, bahkan pohon dengan cabang-cabang yang banyak itu sudah mulai mengeluarakan kuncup-kuncup bunga yang berwarna warni, yang seringakali dibarengi dengan aroma yang harum,  sehingga orang-orang mulai menikmati keindahan bunga yang mulai mekar itu. Pohon sesawi yang besar itu tentunya tidak tumbuh dengan sendirinya, setelah ditanam ia selalu disiram dan diberi pupuk, tanahnya harus selalu dibersihkan  dan digemburkan.
Selain itu, daun-daun yang pertama tadi memang tidak bisa terus bersatu dengan pohonnya (batang dan cabang serta ranting) tetapi lama kelamaan dia akan menaggalkan dirinya sendiri dan memulai tugas yang baru. Daun itu mungkin akan berada jauh dari induk pohon, tetapi ia akan jatuh dan membusuk serta menjadi pupuk bagi pohon-pohon yang ada disekitarnya, maka pohon-pohon itu akan terus bertumbuh. Begitu juga dengan para pelayan di KKI  Merauke. Orang yang dulunya ada bersama-sama dengan kita, pada suatu waktu harus pergi meninggalkan tempatnya yang semula “Empuk/Mapan” untuk memulai tugas yang baru (Duc In Altum). Sr. Rosina, PBHK yang dulu  telah menyemai, menyiram dan memberi pupuk bagi pohon sesawi itu, kini harus memulai tugasnya yang baru. Semoga dari tempat tugas yang baru, senantiasa tetap menjadi pupuk yang baik, agar bersama dengan siraman dan rawatan dari tangan Sr, Udis, ALMA pohon sesawi itu semakin hari semakin besar, dan mulai menghasilkan benih-benih yang baru, dan pohon sesawi itu boleh menghiasi & mengharumkan wajah Gereja Keuskupan Agung Merauke (KAME: Florete Date Adorem). Sehingga dari tempatnya masing-masing semua orang dapat menikmati keindahan dan keharuman pohon sesawi itu, dan bisa menjadikan pohon sesawi itu sebagai tempat berteduh bagi siapa saja, dan dapat dimanfaatkan unuk apa saja yang baik.
Akhirnya, semua yang telah di berikan (oleh Sr. Rosina) dan yang akan diberikan (oleh Sr. Udis) adalah tanda nyata karunia Tuhan yang kami alami. Untuk itu, segala syukur kami rangkaikan dalam kata-kata TERIMA KASIH. Apabila kata-kata ini agak kabur, maka jangalah berusaha mencari kejelasanya. Sebab kabur-kabur dan samar-samar pula segala inti asal mula kejadian. Tapi yakinlah bahwa tiada demikian pada akhir kejadian. Karena hanya pada Tuhanlah kita memaknai segala amal baik kita. Salam Misioner.
Merauke, 05 Desember 2011
Ofny O.S.Maapi
Sekjend SEKAMI-KAME

Tidak ada komentar:

Posting Komentar